1. Bersihkan telinga
dengan cara yang benar
Anda mungkin
beranggapan bahwa Anda harus rutin membersihkan telinga dengan cotton bud. Namun,
ternyata anggapan Anda ini salah. Justru, Anda tidak dianjurkan untuk
memasukkan cotton bud atau sesuatu lainnya ke dalam telinga untuk membersihkan
telinga. Memasukkan cotton bud ke dalam
telinga justru berisiko untuk mendorong kotoran telinga masuk ke dalam. Selain
itu, memasukkan sesuatu ke dalam rongga telinga juga berisiko dapat merusak
organ sensitif dalam telinga, seperti gendang telinga.
Telinga merupakan
organ yang dapat membersihkan dirinya sendiri. Cairan seperti lilin yang ada di
dalam telinga berfungsi untuk mencegah debu dan partikel berbahaya lainnya
untuk masuk ke dalam telinga. Jadi, fungsi cairan lilin ini sangat penting
untuk kesehatan telinga dan adanya kotoran telinga merupakan sesuatu yang
normal. Jika Anda mempunyai kelebihan cairan lilin ini, Anda dapat membersihkan
daerah sekitar rongga telinga dengan handuk lembut. Atau, Anda bisa meminta
bantuan dokter untuk membersihkan telinga Anda dengan alat khusus.
2. Lindungi telinga
Anda dari suara keras
Fungsi telinga adalah
untuk mendengar. Namun, telinga mempunyai kapasitas kemampuan untuk mendengar
suara. Tidak semua suara masuk ke dalam kategori aman untuk didengar telinga.
Terlalu sering terpapar dengan suara keras, dapat membuat kemampuan mendengar
Anda berkurang. Sumber suara keras ini boleh bermacam-macam, misal dari
lingkungan kerja Anda, dari musik yang Anda dengarkan, dan lain sebagainya.
Untuk menjaga kesihatan telinga, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini:
Jika lingkungan kerja
Anda selalu menciptakan suara keras, seperti saat saat memotong rumput,
menggunakan alat-alat listrik yang mengeluarkan suara, dan sebagainya,
sebaiknya Anda menggunakan pelindung telinga.
Jika Anda suka
mendengarkan musik, sebaiknya jangan mengatur volume pemutar musik Anda terlalu
keras. Jika Anda mendengarkan musik melalui headphone dan suaranya terdengar
oleh orang di dekat Anda atau Anda sampai tidak dapat mendengar suara lain,
artinya volume musik Anda terlalu keras dan Anda harus menurunkannya. Selain
itu, jangan terlalu sering menggunakan headphone untuk mendengarkan musik.
Berilah waktu telinga Anda untuk beristirahat. Anda dapat mengikuti aturan
60/60 saat mendengarkan musik melalui headphone. Artinya, batas volume musik
Anda adalah tidak lebih dari 60% dan Anda menggunakannya tidak lebih dari 60 minit
sehari.
Jangan mendengarkan
dua sumber suara keras dalam satu waktu. Ini justru dapat merusak pendengaran
Anda. Misalnya, saat ada orang yang sedang membersihkan rumah dengan vacuum
cleaner yang mengeluarkan suara kuat, Anda jangan membesarkan volume televisi
atau malah mendengarkan musik dengan suara keras.
3. Jaga telinga Anda
agar tetap kering
Telinga yang selalu
basah atau kelembaban telinga yang berlebihan dapat memungkinkan bakteri untuk
masuk ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan infeksi pada telinga
yang disebut dengan telinga perenang (swimmer’s ear) atau otitis eksterna.
Swimmer’s ear adalah infeksi pada telinga luar yang disebabkan oleh air yang
terjebak di saluran telinga sehingga mengakibatkan bakteri terperangkap. Dalam
lingkungan yang hangat dan lembab, bakteri ini semakin banyak jumlahnya
sehingga menyebabkan iritasi dan infeksi pada saluran telinga.
4. Lakukan
pemeriksaan telinga rutin ke dokter
Memeriksakan telinga
Anda ke dokter penting untuk dilakukan, terlebih lagi saat usia Anda mulai
menua. Gangguan pendengaran berkembang secara bertahap, sehingga Anda perlu
memastikan kondisi telinga Anda dalam keadaan sehat setiap waktu. Anda perlu
untuk melakukan tes awal pendengaran sehingga Anda dapat mengukur dan mengambil
tindakan setiap ada gangguan pendengaran yang Anda rasakan. Pemeriksaan telinga
juga dilakukan untuk memastikan tidak ada penumpukan kotoran telinga di dalam
telinga. Jika ada, telinga Anda mungkin perlu untuk dibersihkan.
x
x
Tiada ulasan:
Catat Ulasan